DAMPAK CORONA Vs WISATA YOGYAKARTA

posted in: Informasi | 0

DAMPAK CORONA Vs WISATA YOGYAKARTA

DAMPAK CORONA Vs WISATA YOGYAKARTA. “Kami ingin menyampaikan bahwa kontribusi pariwisata bagi DIY sangatlah besar, yaitu 64,6 persen. Dengan rincian 10,4 persen dari hotel dan kuliner, 8,1 persen dari pendidikan dan 46 persen dari faktor pendukung pendidikan dan pariwisata. Ini menunjukan bahwa pariwisata adalah penggerak ekonomi Yogyakarta,” kata Singgih,

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo dalam webinar bertajuk ‘Government Round Table – COVID19: New, Next, Post – Strategi dan Program Clean, Health and Safety (CHS) Destinasi Pariwisata Pasca Pandemik’ bilang finansial Yogyakarta pun oleng saat pandemi. Jumlah wisatawan merosot tajam.

Salah satu sektor yang sangat merasakan dampak pandemi virus Corona adalah pariwisata. Wisata Yogyakarta kehilangan turis karena Corona.


DAMPAK CORONA Vs WISATA YOGYAKARTA


Pariwisata adalah sektor utama yang menjalankan perekonomian Yogyakarta. Tapi, tulang punggung ekonomi itu patah saat Corona. “Pada tahun 2019, jumlah wisatawan yang ke Yogyakarta adalah 6,5 juta orang dan mayoritas itu wisatawan dalam negeri dengan jumlah wisatawan asing 433 ribu. Semenjak ada Corona, semuanya hilang,” dia menambahkan.

Untuk kembali menggerakkan perekonomian, Pemda Yogyakarta kembali mendorong pariwisata untuk menggerakkan ekonomi di kawasan DI Yogyakarta. Mereka pun mempersiapkan sejumlah protokol dan bangkit secara perlahan dan langkah awalnya adalah modal sosial.



“Kebijakan Pemda DIY, yaitu yang pertama memulihkan ekonomi dengan modal sosial. Pada saat di awal Covid, Kesehatan yang harus diutamakan dan didorong. Pada bulan ke 4 ini yang harus dilakukan tak hanya kesehatan saka, namun juga ekonomi. Keduanya harus bisa sejalan. Maka didoronglah pariwisata untuk bangkit,” Singgih menjelaskan.

Singgih pun mengatakan bahwa wisata Yogyakarta telah menyiapkan serangkai protokol kesehatan dan langkah untuk membangkitkan kembali perekonomian di bidang wisata.

“Kami telah menyiapkan beberapa tahap salah satunya membuat protokol atau panduan yang akan dibahas bersama pelaku wisata. Serta juga menata norma baru dalam menghadapi pariwisata di New Normal,” dia menjelaskan.

Juragan Gelang sebagai produsen terbesar di Indonesia, turut mendukung program wisata New Normal. Kami memberikan produk terbaru tiket gelang untuk wisata new normal yaitu tiket gelang new normal. Perbedaannya dibanding produk lainnya adalah pada harga, tiket gelang normal dengan harga Rp 650 an, maka tiket gelang new normal seharga Rp 450. Dengan harapan pengelola wisata mampu untuk membeli produk ini. Harga tiket gelang new normal tidak menurunkan kualitas maupun kecepatan produksi tiket gelang.